Selasa, 06 Februari 2018

Cuma Ingat !

Hmm, setelah saya membaca kilat Novel Dilan 1990 entah kenapa saya juga teringat Danny. Seseorang yang pernah hadir kira-kira pada tahun 2008 (kalau salah akan diralat). Dia teman kerja saya dulu disebuah restoran dibilangan Jl. Veteran Jakarta Pusat.

Awal pertemuan kami agak kurang baik karena dia pendiam hanya pada saat ada saya, tapi ketika dengan teman-teman yang lain dia begitu lepas berbicara dan tertawa. Tapi itu tidak berlangsung lama, sampai pada akhirnya kita berteman.

Saya masih memiliki pacar pada saat itu, namun hubungan kami memang sudah rumit. Rumitnya nggak usah saya bahas disini ya hehehe. Sebenarnya saya suka Danny dari pertama kali lihat dia. Danny itu cool, ganteng (pada masanya hahaha), pintar dan baik. Tapi setelah saya tau semua barang-barang yang dia punya itu branded, hmm saya langsung menyimpulkan kalau selera wanita pilihan dia pasti tinggi. Dan yang saya tau dia masih memiliki pacar di Bandung.

Semakin lama saya dekat dengan Danny dan Emon. Sama yang lain juga dekat sih. Tapi yang suka ajak saya olahraga malem itu ya mereka. Jujur, main sama laki-laki itu lebih menyenangkan. Itu dulu lho ya pas masih remaja hahaha. Sekarang percayalah, saya lebih senang gabung sama emak-emak jaman now untuk sharing masalah anak. Sebelum saya bekerja disitu, memang saya sering main dengan teman-teman STM 14 (sekarang SMK 54) dan teman-teman SMK 21 Jakarta. Kami tergabung di Sanggar Teater 54. Rata-rata mereka laki-laki dan kami biasa kumpul di Bundaran Kemayoran atau lebih dikenal dengan sebutan "BAIS". Dulu, naik motor ngebut-ngebutan masih berani. Jangan ditanya kalau sekarang, hmm makasih banyak. Umur emang nggak bohong ya.

Saya lupa tepatnya kapan, ada seorang laki-laki masuk bekerja ditempat saya. Sosoknya tinggi besar dan manis. Orangnya juga baik. Kami berkenalan dan berteman. Itulah awal pertemuan saya dengan Lian.

Ada kejadian disaat saya akhirnya memutuskan pacar saya dengan cara berbohong kalau saya sudah selingkuh. Dan dia langsung percaya. Entah mengapa pada saat itu saya sudah benar-benar ingin mengakhiri hubungan saya dan hanya dengan cara itu dia mengikhlaskan saya. Kami sering bertengkar karena persoalan yang itu-itu saja. Putus nyambung. Rasanya saya sudah capek!. Ah sudahlah. Terima kasih untuk 2 tahun kebersamaan kita ya. Aku yakin sekarang kamu sudah bahagia dengan pasangan kamu.

Untuk Lian, disini saya ingin meminta maaf karena pada akhirnya saya lebih memilih bersama Danny. Saya luruskan, pada saat kita berpacaran saya tidak pernah berselingkuh. Danny memang mengutarakan isi hatinya, itu saja. Dan saya saat itu belum memutuskan. Ada hal yang harusnya saya juga tanyakan dari dulu, pada saat kejadian di An**l kamu bersama siapa Lian ?. Saya lihat kamu juga sedang berjalan dengan seorang wanita. Tapi tidak pernah akhirnya saya bahas, karena ada hal sensitif lain yang tidak akan saya bicarakan. Semoga kamu bahagia dengannya ya, Aamiin YRA.

Danny sangat baik, dia selalu bisa mengembalikan mood saya. Hobby sekali ke bioskop, karena baginya ada kepuasan tersendiri ketika bisa menonton lebih awal. Terkadang kita midnight setelah selesai bekerja. Rasanya banyak hal membahagiakan yang tidak akan saya ceritakan detail. Apapun yang saya buat untuk dia, dia akan sangat antusias dan menghargai. Sayangnya kebahagiaan saya dengan nya hanya sampai 2 tahun saja. Kami berbeda agama, dan memutuskan untuk pisah secara baik-baik. Berat bagi saya, sangat berat.

Setahun lebih berpisah, saya baru berani untuk mencari kembali. Selama pencarian banyak juga ya laki-laki yang nggak bener hahaha, kalo diingat lucu. Tapi malas saya bahas. Alhamdulillah akhirnya saya dipertemukan dengan pria yang Insya Allah untuk yang terakhir dan selamanya. Dia adalah ayah dari anakku sekarang.

PS : Suamiku, kalau suatu saat kamu baca ini percayalah ini hanya cerita dimasa lalu. Terima kasih telah menemani saya sampai sejauh ini.
Love you Ayah.

CML 07022018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar